RK - Tugas 3
MCAS ( Maneuvering Characteristics Augmentation System)
Maneuvering Characteristics Augmentation System (MCAS) adalah perangkat lunak stabilisasi penerbangan yang dikembangkan oleh Boeing yang beroperasi secara otomatis bahkan ketika pesawat manual untuk melindungi pesawat dari manuver berbahaya, seperti mengangkat hidung pesawat terlalu tinggi sehingga mengakibatkan stall. Sistem MCAS akan menurunkan hidung pesawat dengan cara mengatur roda penyesuaian (trim) agar horizontal stabilizer (sayap kecil di ekor pesawat) berputar, membuat hidung pesawat turun. MCAS akan menggerakkan horizontal stabilizer ke atas sebesar 0,27 derajat per detik. Sudut terbesar yang bisa dibuat adalah 2,5 derajat yang membutuhkan waktu 9,26 detik.
Requirements MCAS
Functional
- Mampu menurunkan hidung pesawat dengan cara mengatur roda penyesuaian (trim) agar horizontal stabilizer (sayap kecil di ekor pesawat) berputar ke atas untuk mengurangi risiko stalling
- MCAS akan menggerakkan horizontal stabilizer ke atas sebesar 0,27 derajat per detik. Sudut terbesar yang bisa dibuat adalah 2,5 derajat yang membutuhkan waktu 9,26 detik.
- Sistem akan non-aktif saat Angle of Attack mengecil, atau pilot meng-override (mengambil alih kendali) dengan cara manual trim.
Non-Functional
- Reliability : Critical failure time MCAS sangat minim dan operasi dari penggunaan MCAS harus stabil.
- Usability : Pilot harus memahami sistem control MCAS agar dapat menangani apabila terjadi error dan mengerti akar masalahnya.
- Availability : Otomatis dan tersedia setiap saat
- Training & Documentation : Terdapat course bagi pilot yang menerbangkan pesawat Boeing 737 MAX untuk mengetahui dan mendapatkan training seputar pesawat yang akan dioperasikan.
- Policy & Regulatory : Sesuai dengan regulatory dari FAA (Federal Aviation Administration)
Permasalahan pada MCAS
Dokumentasi dan Training yang buruk
- Boeing tidak memberikan dokumen yang jelas tentang kemampuan MCAS pesawat 737 MAX. Boeing juga sengaja menyembunyikan fitur MCAS, sehingga tidak diketahui oleh teknisi dan pilot, yang mencegah pilot menangani masalah MCAS dengan benar dan mengakibatkan kecelakaan.
Desain MCAS yang buruk
- Ada beberapa masalah desain pada MCAS. Yang pertama, MCAS hanya dipicu oleh satu sensor AOA tanpa adanya redudansi, padahal pesawat tersebut mempunyai dua sensor. Masalah kedua, meskipun seharusnya MCAS hanya aktif pada situasi yang ekstrim, tapi desainya menyebabkan MCAS terus aktif meskipun ada kesalahan pada sensor. Sehingga meskipun pilot sudah berusaha menaikkan hidung pesawat, MCAS akan aktif kembali.
Testing
- Walaupun sudah bukan bagian dari requirements engineering sendiri, akan tetapi faktor lain yang menyebabkan MCAS gagal yaitu testing yang tidak dilakukan dengan benar. Seperti yang diberitahukan pada documentary, bahwa testing yang dilakukan pada pesawat Boeing 737 Max dilakukan dengan cepat dan dipenuhi dorongan dari managers untuk mempercepat proses analisis dan membatasi satefy testing. Selain itu, laporan yang Boeing berikan kepada FAA untuk divalidasi tidak menyantumkan beberapa kekurangan dari sistem yang telah dilaporkan oleh engineer.
- Selain itu, error yang dilaporkan oleh beberapa engineer yang bekerja pada desain MCAS kepada pihak atas diabaikan dan tidak ditindaklanjuti dikarenakan ingin perubahan yang minimal untuk mereduksi harga produksi.
Komentar
Posting Komentar